Sabtu, 05 Desember 2015

Pentingnya Manajemen Kontrol pada Sistem


Manajemen informasi adalah  kunci dari kesuksesan yang kompetitif dalam  semua sektor ekonomi.Karena kelangsungan sebuah bisnis dipengaruhi oleh informasi yang termanajemen dengan baik. Informasi ini disajikan dalam berbagai format seperti : catatan, lisan, elektronik, pos,maupun audio visual.

Pengontrolan ditujukan untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
·    Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.
·        Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
·       Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.
Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai  penipuan, spionase, virus, dan hackers mengancam informasi bisnis  manajemen, hal ini disebabkan keterbukaan informasi dan kurangnya kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya ,
Mengapa Perlu Adanya Manajemen Kontrol Sistem?
Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki. Kebanyakan orang mungkin akan bertanya, mengapa “keamanan informasi” dan bukan “keamanan teknologi informasi” atau IT Security.
Kedua istilah ini sebenarnya sangat terkait, namun mengacu pada dua hal yang sama sekali berbeda. “Keamanan Teknologi Informasi” atau IT Security mengacu pada usaha-usaha mengamankan infrastruktur teknologi informasi dari  gangguan-gangguan berupa akses terlarang serta utilisasi jaringan yang tidak diizinkan
Berbeda dengan “keamanan informasi” yang fokusnya justru pada data dan informasi milik perusahaan  Pada konsep ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah merencanakan, mengembangkan serta mengawasi semua kegiatan yang terkait dengan bagaimana data dan informasi bisnis dapat digunakan serta diutilisasi sesuai dengan fungsinya serta tidak disalah gunakan atau bahkan dibocorkan ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
1.     Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2.   Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3.   Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.
Informasi yang merupakan aset harus dilindungi keamanannya. Keamanan, secara umum diartikan sebagai “quality or state of being secure-to be free from danger”. Untuk menjadi aman adalah dengan cara dilindungi dari musuh dan bahaya. Keamanan bisa dicapai dengan beberapa strategi yang biasa dilakukan secara simultan atau digunakan dalam kombinasi satu dengan yang lainnya. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya. Contoh dari tinjauan keamanan informasi adalah:
·        Physical Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan pekerja atau anggota organisasi, aset fisik, dan tempat kerja dari berbagai ancaman meliputi bahaya kebakaran, akses tanpa otorisasi, dan bencana alam.
·        Personal Security yang overlap dengan ‘phisycal security’ dalam melindungi orang-orang dalam organisasi.
·       Operation Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan kemampuan organisasi atau perusahaan untuk bekerja tanpa gangguan.
·        Communications Security yang bertujuan mengamankan media komunikasi, teknologi komunikasi dan isinya, serta kemampuan untuk memanfaatkan alat ini untuk mencapai tujuan organisasi.

·   Network Security yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan data organisasi, jaringannya dan isinya, serta kemampuan untuk menggunakan jaringan tersebut dalam memenuhi fungsi komunikasi data organisasi.

Sumber : http://itjambi.com/pentingnya-manajemen-kontrol-keamanan-pada-sistem/

Work Breakdown Structure

V-Class Analisis Kinerja Sistem
Tugas : Bagaimana cara membuat WBS dengan contoh sesuai dengan Penulisan Ilmiah Anda ? Minimal 3 paragraf + contoh gambar wbsnya. Buat di blog anda dan submid pada portofolio sebagai tulisan di studentsite
Jawaban : 


WBS (Work Breakdown Structure)


Work Breakdown Structure (WBS) hampir memiliki pengertian yang mirip dengan daftar tugas. WBS adalah sebuah cara yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengelompokkan tugas-tugas dari sebuah proyek menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah di atur. Dalam WBS terdaftar setiap pekerjaan, setiap sub-pekerjaan, setiap tonggak penting dari proyek (milestone) dan produk atau jasa yang akan diserah terimakan (deliverables).

Alasan perlunya WBS adalah :
1.             Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2.             WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.

Langkah-Langkah Pembuatan WBS
WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure.


Contoh Struktur WBS



Berikut Penerapan Work Breakdown Structure (WBS) dalam Penulisan Ilmiah yang saya buat:
1.             Level I : Project yang saya buat : Aplikasi Pengenalan Kementerian Kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla Berbasis Android
2.             Level II yang dibagi tiga bagian
1.    Project Service : Memberi informasi tentang siapa saja menteri yang tengah menjabat pada periode kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta membuat profil masing-masing menteri, Memberi informasi tentang profil Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Memberi Landasan Hukum Tentang Kementerian Negara, Memberi Informasi susunan organisasi.
2.    Hardware Component : Laptop dengan spec (Prosesor Intel Atom Dual Core N570 ( 1.66 GHz Chace 1MB), Hard Disk 320 GB Serial ATA 5400 RPM, VGA Intel Graphics Media Accelerator 3150, RAM 1 GB, Layar 10.1 inchi WSVGA LED).
3.    Software Component : Windows 7 Starter, Intel XDK.


Digambarkan dalam bagan seperti berikut:




Pada gambar 1.2 menggambarkan tingkat struktur WBS untuk proyek Pemberian informasi berukuran kecil sampai sedang. Pada Level I Aplikasi kementerian kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbasis android merupakan total system dan disebut sebagai tingkat WBS. Pada Level II menggambarkan komponen proyek dalam meningkatkan detail.
Konsep tingkat WBS sangat penting karena memungkinkan anda untuk menentukan level detail di mana laporan anda tentang perkiraan biaya dan angka kinerja proyek. Misalnya untuk mengelola proyek besar seorang manajer senior biasanya memerlukan rincian ringkasan varians biaya di tingkat 2, sedangkan komponen perangkat lunak kebutuhan laporan biaya kinerja pada level 3.
Layanan-Layanan Aplikasi kementerian kabinet joko Widodo dan jusuf kalla berbasis android yang berlaku untuk semua proyek dan tidak dapat dialokasikan ke item deliverable tunggal. Seperti manajemen proyek dan manajemen mutu. Dalam hal jasa desain arsitektur keseluruhan sistem digolongkan sebagai Layanan Proyek seperti yang digunakan untuk menemukan apa komponen tersebut. Desain rinci komponen perangkat lunak tunggal namun dialokasikan untuk komponen itu.

Sumber : http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2467