1.
Pengertian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Tugas
Akhir
I.
Skripsi
Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun
oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan
dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi
persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai
salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan
sarjana (S1) dan diploma (D3).
II.
Tesis
Tesis
adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara
individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian
akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen
untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah,
tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan
menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah
yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.
III.
Desertasi
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk
jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji
hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa
paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.
IV.
Tugas Akhir
Tugas
Akhir (TA) adalah hasil tertulis dari pelaksanaan suatu penelitian, yang
dibuat untuk pemecahan masalah tertentu dengan menggunkan kaidah-kaidah yang
berlaku dalam bidang ilmu tersebut.
2.
Perbedaan
Skrips, Tesis, Disertasi dan Tugas Akhir
No
|
Aspek
|
Skripsi
|
Tesis
|
Disertasi
|
1
|
Jenjang
|
S1
|
S2
|
S3
(tertinggi)
|
2
|
Permasalahan
|
Dapat
diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam
|
Diangkat
dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat mendalam
|
Diangkat
dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
|
3
|
Kemandirian
penulis
|
60%
peran penulis, 40% pembimbing
|
80%
peran penulis, 20% pembimbing
|
90%
peran penulis, 10% pembimbing
|
4
|
Bobot
Ilmiah
|
Rendah
– sedang
|
Sedang
– tinggi. Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang
ada
|
Tinggi,
Tertinggi dibidang akademik. Diwajibkan mencari terobosan dan
teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
|
5
|
Pemaparan
|
Dominan
deskriptif
|
Deskriptif
dan Analitis
|
Dominan
analitis
|
6
|
Model
Analisis
|
Rendah
– sedang
|
Sedang
– tinggi
|
Tinggi
|
7
|
Jumlah
rumusan masalah
|
Sekitar
1-2
|
Minimal
3
|
Lebih
dari 3
|
8
|
Metode
/ Uji statistik
|
Biasanya
memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1
pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat,
run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi,
Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
|
Biasanya
memakai uji Kualitatif lanjut / regresi ganda, atau
korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data
panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,
ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis,
SEM
|
Sama
dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari
terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
|
9
|
Jenjang
Pembimbing/ Penguji
|
Minimal
Magister
|
Minimal
Doktor dan Magister yang berpengalaman
|
Minimal
Profesor dan Doktor yang berpengalaman
|
10
|
Orisinalitas
penelitian
|
Bisa
replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda
|
Mengutamakan
orisinalitas
|
Harus
orisinil
|
11
|
Penemuan
hal-hal yang baru
|
Tidak
harus
|
Diutamakan
|
Diharuskan
|
12
|
Publikasi
hasil penelitian
|
Kampus
Internal dan disarankan nasional
|
Minimal
Nasional
|
Nasional
dan Internasional
|
13
|
Jumlah
rujukan / daftar pustaka
|
Minimal
20
|
Minimal
40
|
Minimal
60
|
14
|
Metode
/ Program statistik yang biasa digunakan
|
Kualitatif
/ Manual, Excel, SPSS dll
|
Kualitatif
lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
|
Kualitatif
lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
|
3.
Contoh Skripsi,
Tesis, Disertasi dan Tugas Akhir
v Skripsi
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN KOMUNITAS
TEMAN SEBAYA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS
XII SMK MUHAMMADIYAH 3 KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh
R Satriyo Nugroho
10502247005
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi
Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun
Ajaran 2011/2012
Penelitian ini merupakan penelitian expost
facto. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 155 siswa dengan jumlah sampel
sebanyak 101 dengan menggunakan bantuan monogram Hary King dengan taraf
kesalahan 5%. Pemilihan sampel menggunakan teknik Probability Samplingjenis simple Random
Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode angket dengan skala likert dan
dokumentasi. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas, uji
linieritas dan uji multikolinieritas. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat
hubungan positif Faslilitas belajar dengan minat melanjutkan studi perguruan
tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,212) yang lebih besar dari pada
r table (0,196). (2) Terdapat hubungan positif komunitas teman sebaya
dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,391)
lebih besar dari r table(0,196). (3) terdapat hubungan yang positif antara
fasilitas belajar, dan komunitas teman sebaya dengan minat melanjutkan studi
perguruan tinggi, dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar dari
Ftabel dengan df 2:100 sebesar 3,09. Sumbangan relatif yang
diberikan dari masing – masing variable bebas adalah Fasilitas belajar 0,49%
dan Komunitas teman Sebaya 13,6%.
Kata
Kunci : Fasilitas Belajar, komunitas teman sebaya, Minat, perguruan tinggi, sumbangan
relatif.
v Tesis
Pengaruh Struktur Penugasan dan Balikan terhadap
Hasil belajar Keterampilan Praktik Kerja Kayu Priyono
Priyono. 2010.
Pengaruh Struktur Penugasan dan Balikan terhadap Hasil belajar Keterampilan Praktik Kerja
kayu. Tesis, Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.Pembimbing:(I)
Dr. Waras, M.Pd., (II) Drs. Bambang Widarta, MT.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan melakukan uji empirik untuk
mengetahui pengaruh struktur penugasan danstruktur balikan yang dibedakan
antara struktur terurai perbagian dan struktur utuh terhadap hasil
belajar keterampilan praktik kerja kayu, yang meliputi: (1) kecermatan kerja,
(2) kecepatan kerja dan (3)kemampuan aplikasi pada situasi baru. Rancangan
penelitian adalah quasi eksperimen dengan desainfaktorial 2x2. Subyek penelitian,
yaitu 48 mahasiswa Program Diploma-3 Teknik Sipil dan Bangunan -Universitas
Negeri Malang dibagi menjadi 4 kelompok yang sepadan, untuk dikenai perlakuan proses
pembelajaran berbeda, yaitu: penugasan perbagian-balikan perbagian, penugasan utuh
balikan perbagian, penugasan perbagian-balikan utuh, dan penugasan utuh-balikan
utuh. Obyek kajian adalah praktik kerja kayusecara masinal. Skor hasil belajar
dianalisis dengan anova, sampel independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan struktur
penugasan dan struktur balikan dalam proses pembelajaran keterampilan praktik kerja
kayu menyebabkan perbedaan pada hasil belajar. Secaralebih terinci
data penelitian menunjukkan: (1) Penugasan atau balikan struktur terurai
perbagianmenghasilkan unjuk kerja praktikan dengan kecermatan kerja lebih
tinggi daripada struktur utuh, sebaliknya penugasan atau balikan struktur utuh menghasilkan
kecepatan kerja lebih tinggi dari pada struktur terurai perbagian.
(2) Penugasan struktur utuh menghasilkan
kemampuan aplikasi baru lebih tinggi daripada penugasan struktur terurai perbagian.
Perbedaan struktur balikan tidak menunjukkan perbedaan kemampuanaplikasi
baru secara signifikan. (3) Terjadi interaksi sangat signifikan antara
penugasan dan balikan padahasil belajar aspek kognitif berupa kemampuan
aplikasi pada situasi baru. Tidak terjadi interaksi signifikan pada hasil
belajar psikomotorik berupa kecermatan dan kecepatan kerja.
Berdasarkan penelitian ini, strategi pembelajaran
efektif adalah menyajikan kedua bentuk struktur dalam satu kesatuan
pembelajaran, yaitu: struktur utuh pada penugasan, sedang struktur terurai
perbagian pada balikan atau sebaliknya struktur terurai
perbagian pada penugasan, sedang struktur utuh pada balikan.Mengikuti
kesimpulan penelitian ini, dikemukakan dua butir saran: Pertama diterapkan
pertimbangan antarastruktur terurai perbagian dan struktur yang utuh terhadap
penugasan dan balikan dalam strategi pembelajaran keterampilan. Kedua adalah diterapkan
tinjauan terhadap aspek kemampuan aplikasi padasituasi
baru pada proses dan hasil belajar keterampilan.
Kata
kunci : struktur penugasan, struktur balikan, hasil belajar, keterampilan kayu
v Disertasi
MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL PROMOSI KESEHATAN
STUDI PENGEMBANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA DAN UNIVERSITAS
KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA DI JAKARTA
Research and Development Model Instructional
Development of Health Promotion Study on Medical Students of Krida Wacana
Christian University and Indonesia Atma Jaya Catholic University Jakarta
RUDI PEKERTI
ABSTRACT
The aim of the study to create deepen learning
instructional model health promotion advocacy for medical students to cope the
unmet need.
Methods used based on educational research and
development, data compiled from in-depth interview, questionnaires, test from
respondents. The sample purposively focus on the whole clerkship population of
the study for Indonesia Atma Jaya Catholic University respondents who used
collaborative teamwork CAKES model. And Krida Wacana Christian University –
UKRIDA individual respondents who used traditional learning method.
Research result products, namely: (1) The CAKES’
model, a collaborative learning rooted from gamelan’s learning. The CAKES’
model enriching the SPICES – PBL model of Indonesian Medical Council. (2) The
Health Promotion Advocacy Module, while each module is consisted of thirteen
instructional and content elements to cater to student’s need with
facilitator’s guidebook. (3) The Cycle of Ten Steps Educational Research &
Development of Health Promotion. (4) The Cross-link Theory Among Brain
Networks.
All respondents (33) increase their gain score. All
of Atma Jaya’s learning teams presented one minute advocacy message and
advocacy plan of action with good result. The mayority of UKRIDA’s respondents
practiced advocacy on their job after four years learning outcome. And the
mayority of Atma Jaya respondents put advocacy as a public health armament. (5)
Video advocacy products existed to explain the cross-link loops theory, 2010. Limitation
of the study it would be best to scale up the study to represent nationwide
base for policy usage backup and to study further the cross-link loops theory.
Recommendation: Sustainable improvement of
educational products, develop multimedia enjoyable learning products,
application model to other fields, compile Indonesia’s health advocacy cases,
further study cross-link theory among brain networks for general application.
Keywords:
health promotion, health advocacy module and facilitator’s guidebook, medical
education, cycle steps of health promotion educational research and
development, neuroscience, neuroeducation, cross-link theory.
v Tugas Akhir
MANAJEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BENANG BEDAH
ATRAMAT PADA PT. ENDO MEDICA NUSANTARA
ABDULLOH
0703302331
PROGRAM DIPLOMA TIGA AKUNTANSI
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
2012
Abstrak
Karya tulis yang berjudul ”Manajemen Pengendalian
Persediaan Benang Bedah Atramat Pada PT. Endo Medica Nusantara” disusun oleh
Abdulloh dengan dosen pembimbing H. Gen Norman. T. , SE, AK.
Dalam karya tulis ini permasalahan yang dikaji
adalah mengenai pengaturan persediaan, masalah import dan pengaturan persediaan
di kantor cabang. Tujuan penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar diploma III pada program akuntansi dan untuk menerapkan ilmu
yang telah didapat selama kuliah, Metode penelitian dalam penyusunan karya
tulis ini adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi
dilapangan dan wawancara.
Dari hasil penelitian ini penulis menggunakan metode
Re Order Point dan Safety Stock yaitu metode pembelian persediaan yang
menyertakan persediaan cadangan dalam setiap pembelian barang. Dari hasil
penelitian ini didapat kesimpulan bahwa pengendalian persediaan merupakan hal
terpenting dalam perusahaan dan merupakan asset terbesar yang dimiliki
perusahaan. Dalam penelitian ini penulis memberikan saran-saran terhadap
perusahaan untuk mencapai kebaikan dimasa yang akan datang yaitu:
a)
Menambah sarana
dan prasarna yang dibutuhkan untuk mencapai perbaikan-perbaikan dimasa yang
akan dating.
b)
Dalam proses
pembelian presediaan seharusnya perusahaan melakukan buffer stock atau stock
cadangan untuk mengatasi terjadinya kekosongan persediaan ,sehingga pada waktu
terjadinya pemesanan barang oleh pelanggan langsung tersedia barangnya
c)
Untuk masa yang
akan datang seharusnya pihak manajemen mengambil kebijakan terhadap system
akuntansi yang ada yaitu dengan melakukannya system desentralisasi terhadap
kantor cabang.
Sumber: